MAKALAH
“CLOUD COMPUTING”

Disusun
oleh :
Okta
Pratiwi
1102412102
Dosen
Pengampu :
Septia
Lutfi
Teknologi
Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun 2012/ 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari, kebutuhan akan data merupakan hal yang tak bisa
terhindarkan lagi. Semua dari hasil kerja kita pasti berupa data baik yang
berupa nyata ataupun data digital. Data digital merupakan suatu kumpulan kode
yang merepresenasikan hasil kerja kita agar bisa dibaca oleh komputer atau alat
olah data kita. Untuk data digital, pastilah memeliki suatu ukuran besar (size)
yang menjadi batasannya. Dengan size tersebut maka data digital dapat diartikan
sebagai sesuatu yang spesifik dan dapat didefinisikan bentuknya.
Data
digital, memiliki kelebihan jika dibanding dengan data nyata yaitu dapat
dipakai terus menerus tanpa mengalami perusakan atau dapat disebut memiliki
kualitas yang sama.Data digital dapat digunakan terus menerus karena dapat disimpan
untuk bisa digunakan terus menerus jika disimpan di dalam alat penyimpanan
(storage). Dengan semua kemudahan dari data digital tersebut, data digital juga
memiliki suatu kekurangan yaitu dengan adanya
ukuran size, maka storage(alat simpan) dari data tersebut harus memiliki
ukuran (Space Storage) yang sejumlah dengan data yang akan disimpan. Untuk
beberapa data memang masalah ini belum begitu terlihat, tapi jika data digital
yang akan disimpan terus menumpuk akibat dari pentingya danbanyaknya tugas. Maka
solusi yang biasanya diambil adalah penghapusan data yang lama atau dengan
penambahan storage baru. Memang untuk penambahan storage baru bisa
menyelamatkan data yang sudah tidak muat, tetapi dengan begitu akan menambah
jumlah limbah dan biaya yang besar.
Sebetulnya
jawaban dari masalah ini sudah mulai tercetus oleh John McCarthy pada tahun
1960-an akan tetapi pada waktu itu masih dirasakan suatu kesuliatan untuk
mewujudkan pemecahan masalah ini. Dengan perkembangan dunia maya yang cepat
seiring dengan diluncurkannya Web 2.0 maka jawaban dari masalah storage yang
selama belum bisa diatasi dapat
dipecahkan yaitu dengan Cloud Computer (Cloud Storage). Cloud Storage merupakan
layanan penyimpanan data secara Online di Storage Server, atau dengan kata lain
data kita akan disimpan pada database(storage) milik server online. Dengan
cloud storage penggunanya tidak perlu lagi untuk membawa data digital dalam
alat penyimpanan yang banyak melainkan sewaktu-waktu dapat diunduh dan diambil
lagi untuk digunakan melalaui jaringan internet untuk mengakses data di server.
1.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah di uraikan di atas, pokok permasalahan yang dapat di
angkat adalah:
1.
Apa
yang dimaksud dengan Cloud Computing?
2.
Apa saja
karakteristik yang dimiliki Cloud Computing?
3.
Bagaimana
mengenai sejarah Cloud Computing?
4.
Apa saja kelebihan Cloud Computing ?
5.
Apa saja kekurangan
yang dimiliki Cloud Computing?
6.
Apa saja layanan yang di berikan
Cloud Computing?
7.
System operasi apa yang di gunakan
dalam Cloud Computing?
8.
Bagaimana spesifikasi computer
server maupun computer client untuk mendukung layanan Cloud Computing?
9.
Bagaimana infrastruktur Cloud
Computing?
10.
Perusahaan apa yang menyediakan
Cloud Computing serta biaya/tariff yang di gunakan?
2.
TUJUAN
1.
Mengetahui pengertian
cloud computing.
2.
Mengetahui
karakteristik cloud computing.
3.
Mengetahui
sejarah cloud computing.
4.
Mengetahui
kelebihan cloud computing.
5.
Mengetahui
kekurangan cloud computing.
6.
Mengetahui
layanan aa saja yang diberikan cloud computing.
7.
Mengetahui system
oprasi cloud computing.
8.
Mengetahui
spesifikasi computer server maupun client untuk mendukung cloud computing.
9.
Mengetahui
infrastruktur cloud computing.
10.
Mengetahui
perusahaan apa saja yang menyediakan cloud computing serta biaya yang
digunakan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Cloud Computing

Cloud Computing (Komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan
teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Awan
(cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan
di diagram jaringan komputer.
Komputasi awan (Cloud Computing) adalah suatu konsep umum tren
teknologi terbaru lain yang dikenal luas mencakup SaaS, Web 2.0 dengan tema
umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan
komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis
umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat
lunak dan data yang tersimpan di server.
Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan
(cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur
kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana
kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as
a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet
(di dalam awan) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau
memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
2.
Sejarah Cloud Computing
Konsep awal Cloud Computing muncul
pertama kali pada tahun 1960 oleh John McCarthy yang berkata “komputasi suatu
hari nanti akan menjadi sebuah utilitas umum” ide dari cloud computing sendiri
bermula dari kebutuhan untuk membagikan data untuk semua orang di seluruh
dunia. Mohamed J.C.R Licklider, pencetus ide ini, menginginkan semua orang
untuk dapat mengakses apa saja di mana saja. Dengan munculnya grid computing,
cloud computing melalui internet menjadi realitas.
Cloud computing adalah sebuah
mekanisme dimana kemampuan teknologi informasi disediakan bukan sebagai produk,
melainkan sebagai layanan berbasis internet yang memungkinkan kita “meenyewa”
sumber daya teknologi informasi (software, processing power, storage, dan
lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar
yang digunakan oleh kita saja.
Cloud computing merupakan evolusi
dari vrtualization,service oriented architecture, autonomic dan utily
computing. Cara kerja dari cloud computing bersifat transparan, sehingga
end-user tidak perlu pengetahuan, control akan, teknologi insfratuktur dari
cloud computing untuk dapat menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas
mereka .merka hanya perlu tahu bagaimana cara mengaksesnya.
Cloud computing adalah
hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi fenomena grid computing,
virtualisasi, application service provision (ASP) dan Software as a Service
(SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui jaringan global sendiri
dimulai pada tahun ‘60-an. Saat itu muncul “Intergalactic computer network”
oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas pembangunan ARPANET
(Advanced Research Projects Agency Network) di tahun 1969. Beliau memiliki
sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini dapat terhubung dan bisa
mengakses program dan data dari situs manapun, di manapun. Menurut Margaret
Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita itu terdengar mirip dengan apa
yang kini kita disebut dengan cloud computing”. Para pakar komputasi lainnya
juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di antaranya John McCarthy yang
menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang akan menjadi infrastruktur
publik, sama seperti the service bureaus yang sudah ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak
tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan
Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup
besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud
computing. Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing
adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup
drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan
pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan
berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan teknologi
Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di komersialkan
yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa komputer atau
server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu lompatan besar
lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya. Google dan
lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk perusahaan besar,
seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari komputasi cloud
adalah munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti Microsoft dan
Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam bentuk yang mudah
untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas”, menurut Dan
Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya
yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain matangnya teknologi
visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat
lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi cloud. Turner
menambahkan, “cloud computing sudah menyebar luas hingga kepada para pengguna
Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang
sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.
3.
Karakteristik Cloud Computing
Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin banyak
perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan layanan cloud computing. Akan
sangat membingungkan bagi kita para pengguna untuk memastikan bahwa layanan
yang akan kita dapatkan adalah cloud computing atau bukan. Untuk mudahnya, dari
semua definisi yang ada, dapat diintisarikan bahwa cloud computing ideal adalah
layanan yang memiliki 5 karakteristik berikut ini.
1)
On-Demand Self-Services
Sebuah
layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui
mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan
penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan
layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar
secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2)
Broad Network Access
Sebuah
layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan
alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan
aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus
dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet,
handphone, tablet, dan perangkat lain.
3)
Resource Pooling
Sebuah
layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber
daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh
berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien,
sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4)
Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus
dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila
pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi
CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila
kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka
apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas
harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5)
Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus
disediakan secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses
pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud computing dibayar sesuai
penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
4.
Sistem Kerja Cloud Computing
Ketika
berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua
bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu sama lain melalui
jaringan, biasanya adalah Internet. Ujung depan adalah sisi pengguna komputer
(user), atau klien (client), melihat. Bagian belakang adalah “cloud” bagian
dari sistem.

Ujung
depan termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan aplikasi yang
diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak sistem komputasi awan
semua memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan seperti Web-based e-mail
program memanfaatkan browser Web yang ada seperti Internet Explorer atau
Firefox. Sistem lain memiliki aplikasi unik yang menyediakan akses jaringan untuk
klien.
Di
ujung belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem penyimpanan
data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer system dapat
mencakup hampir semua program komputer yang dapat anda bayangkan, dari data
pengolahan hingga video game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki
server khusus nya sendiri.
Sebuah
server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client untuk
memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan
yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang
disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk
berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada
kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya
tidak terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut
virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server,
virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.
5.
Layanan yang Disediakan Cloud Computing
Secara umum, layanan Cloud Computing dibagi
menjadi tiga tingkat, yaitu aplikasi / perangkat lunak, platform, dan
infrasturktur ( Software as a Service, Platform as a Service, dan
Infrastructure as a Service)
1.
Infrastructure as Service
Hal
ini meliputi seluruh penyediaan infratruktur IT seperti fasilitas data center,
storage, server, grid untuk virtualized server, dan seluruh komponen networking
yang ada didalam sistem cloud yang dikelola pihak ketiga. Sebagai pengguna,
Pelanggan hanya perlu login ke sebuah interface yang disiapkan oleh provider
dan memilih sendiri spesifikasi layanan yang dibutuhkan lalu membayarnya sesuai
kapasitas yang dipakai, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk dapat
menggunakan server sesuai kapasitas yang dibutuhkannya. Sinonim lainnya adalah
Hardware as a Service. Secara sederhana, kita “menyewa” infrastruktur atau
hardware provider Cloud Computing, seperti server space, network equipment,
memory, CPU cycle, dan storage.
2. Platform-as-a-service
Adalah development platform
berbasis web, dimana Anda bisa menggunakannya untuk membuat sebuah aplikasi
web. PaaS akan membuka kesempatan bagi para developer dari berbagai tingkat
pengetahuan, untuk mengembangkan aplikasi secara cepat dan murah.
Selain itu, aplikasi yang dihasilkan
bisa langsung dideploy dengan mudah, tanpa harus melibatkan tenaga ahli untuk
melakukannya,memungkinkan developer untuk menghilangkan kekhawatirkan mengenai
kebutuhan operating system,infrastructure scaling, load balancing dan lainnya,
sehingga mereka tetap fokus pada application developmentnya. Contohnya adalah
Google AppEngine, yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi
di atas platform Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan
Django.
3. Software-as-a-service
Adalah software atau aplikasi
web-based interface, yang dideploy di sisi pihak ketiga, sehingga dapat diakses
melalui jaringan oleh setiap pelanggan. Anda tidak perlu melakukan deployment
aplikasi dari awal, tidak perlu membayar lisensi software, maupun membeli
seperangkat server untuk menjalankan aplikasi yang Anda butuhkan. Anda cukup
membayar aplikasi sesuai dengan penggunaan per user yang dibayar secara rutin
dengan mekanisme OPEX. Karena aplikasi ini berbasis web, maka Anda hanya butuh
koneksi internet dan sebuah browser untuk menjalankannya. Contoh SaaS
yaitu layanan CRM online Salesforce.com, Zoho.com, dengan harga yang sangat
terjangkau, menyediakan layanan SaaS yang cukup beragam, mulai dari layanan
word processor seperti Google Docs, project management, hingga invoicing
online. Layanan akunting online pun tersedia, seperti yang diberikan oleh
Xero.com dan masih banyak lagi. IBM dengan Lotuslive.com nya dapat dijadikan
contoh untuk layanan SaaS di area kolaborasi/unified communication. Sayangnya
untuk pasar dalam negeri sendiri, masih sangat sedikit yang mau ber investasi
untuk menyediakan layanan Saat ini
Contoh Perusahaan Pemberi Layanan Cloud Computing
a. SaaS
Google, seperti Google Docs, Gmail, GoogleCalendar, dll.
Microsoft,
seperti Microsoft Office Web Apps, Microsoft Office Communication Online,
Microsoft Dynamics CRM, dll.
b. PaaS
Google, seperti Google App Engine, Google Web Toolkit, dll.
Microsoft, seperti Microsoft Windows Live, Microsoft Windows Azure, dll.
c. IaaS
Amazon Web Service, seperti Amazon Elastic Compute Cloud (EC2)
Skytap, seperti Skytap Cloud(TM)
Hexagrid, seperti V3Cloud Reseller Program
6.
Jenis Cloud Computing
7.
Kelebihan Dan Kelemahan Cloud
Computing
v Kelebihan :
Sebagai
suatu teknologi baru pasti mengundang pro dan kontra, begitu juga dengancloud computing. Pro
dan kontra tersebut terjadi karena tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan
yang ada dari system teknologi baru tersebut, berikut kelebihan dari Cloud Computing:
a.
Kemudahan Akses
Ini merupakan kelebihan
yang paling menonjol dari cloud computing, yaitu kemudahan akses. Jadi kita
tidak perlu berada pada suatu computer yg sama untuk melakukan suatu pekerjaan,
karena semua aplikasi dan data kita berada pada server cloud.
b.
Fleksibilitas
Hampir sama seperti
contoh di atas, data yg kita perlukan tidak harus kita simpan di dalam harddisk
atau storage computer kita. Dimanapun kita berada, asalkan terkoneksi internet,
kita bisa mengakses data kita karena berada pada server cloud
c.
Penghematan (Tanpa
investasi awal)
Pastinya dengan
adanya cloud computing, akan memungkinkan bagi perusahaan untuk mengurangi
infrastruktur IT yang pastinya memerlukan investasi yang besar, baik berupa
investasi hardware, software, maupun human resources nya
d.
Mengubah CAPEX
Menjadi OPEX
CAPEX = Capital
Expenditure (pengeluaran modal), sedangkan OPEX = Operational Expenditure
(pengeluaran modal). Seperti kelebihan sebelumnya, ini masih seputar masalah
keuangan. Jadi dengan menggunakan teknologi cloud computer ini, kita tidak
harus melakukan pengeluaran modal, sebaliknya kita hanya melakukan pengeluaran
operational
e.
Lentur dan Mudah
Dikembangkan
Sesuai
dengan salah 1 karakter cloud computing yaitu Rapid Elasticity, maka ini juga
merupakan salah 1 kelebihan cloud computing. Jadi customer bisa dengan mudah
menaikkan atau menurunkan resource yang dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost
yang mereka keluarkan
f.
Fokus pada bisnis
bukan pada TI
Dengan
mempercayakan semua pengelolaan seputar IT pada cloud service provider, maka
kita akan lebih focus pada bisnis kita bukan pada pengelolaan IT nya.
Dengan
banyaknya kelebihan di atas Cloud Computing juga memeiliki kekurangan yaitu
ketergantungan akan koneksi Internet. Sehingga membutuhkan koneksi dengan
kecepatan yang tinggi agar dapat memanfaatkan(mengambil) file yang berukuran
besar.
Selain
itu kelebihan yang lain adalah;
a.
Menghemat biaya investasi awal untuk
pembelian sumber daya.
b.
Bisa menghemat waktu sehingga
perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
c.
Membuat operasional dan manajemen
lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud
dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
d.
Menjadikan kolaborasi yang
terpercaya dan lebih ramping.
e.
Mengehemat biaya operasional pada
saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang
dibangun.
f.
Integrasi
aplikasi dengan berbagai perangkat
v
Kelemahan
Komputer akan menjadi lambat atau
tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban.
Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses
langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia
layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup
yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar
BAB III
PENUTUPAN
v KESIMPULAN
Gagasan penggunaan Cloud Computing ini pada dasarnya
meliputi sejarah awal penggunaan sistem cloud computing, sistem kerja yang ada
pada cloud computing, serta kelebihan yang terdapat pada cloud computing. Cloud
computing menjadi jawaban dari masalah ketidak praktisannya membawa storage
devices kemanapun anda pergi. Dengan adanya sistem Cloud Storage yang berbasis
storage online anda dapat membawa pekerjaan anda dengan mudah kemanapun anda
inginkan, asalkan terdapat jaringan internet maka kita dapat mengakses data
tersebut kapan saja, karena telah data kita telah tersimpan secara digital pada
Cloud Storage.Sistem ini dapat menunjang mobilitas kita dalam membawa data.
Gagasan cloud computing pada masa
yang seperti ini, merupakan suatu solusi cerdas dimana saat ini kebutuhan
manusia akan data dalam bentuk digital semakin banyak. Cloud computing
memberikan kemudahan bagi masyarakat umum untuk menyimpan data-data pekerjaan
mereka dengan mudah tanpa harus mengeluarkan biaya untuk membeli sebuah device
storage, karena data mereka akan disimpan secara online dalam cloud storage,
dimana data akan disimpan dalam satu server online. Dengan begini, pekerjaan
manusia akan menjadi semakin mudah, dengan kita menyimpan data pekerjaan di
salah satu server cloud storage, maka kita tidak perlu khawatir lagi ketika
kita lupa untuk membawa storage device kita, karena data pekerjaan tidak hanya akan disimpan pada
storage devices yang kita miliki, namun kita dapat menyimpan data pekerjaan
dalam cloud storage yang akan memudahkan kita ketika membawa data tersebut, dan
data tersebut akan aman.
Cloud storage akan diminati oleh banyak masyarakat dunia
karena kebutuhan manusia akan data semakin meningkat, dan manusia butuh sesuatu
yang lebih praktis, maka dengan adanya cloud storage terjawab sudah
permasalahan tersebut.
Terimakasih atas infonya mengenai cloud computing yang sangat membantu..
BalasHapusCek juga Cloud Computing adalah